Kata – Kata Mutiara Penggugah Hati Ibnu Qayyum
·
Hati seperti burung, cinta adalah kepalanya dan dua sayapnya
adalah harapan dan ketakutan.
·
Ia yang ditakdirkan Allah untuk masuk Surga, alasan-alasan yang
akan membuatnya masuk kesana akan muncul dari bencana yang dialaminya, dan ia
yang ditakdirkan Allah masuk neraka, alasannya muncul dari nafsu.
·
Hati yang jauh dari Allah adalah hati yang mengeras. Jika hati
mengeras, mata pun mengering.
·
Kunci dari kehidupan hati terletak pada menjadi pantulan Quran,
merendahkan diri dihadapan Allah tanpa terlihat orang lain, dan meninggalkan
perbuatan dosa.
·
Penghambaan dan kepatuhan menerangi hati, menguatkannya, dan
meneguhkannya, hingga menjadi cermin bening, berkilat karena cahaya.
·
Perbuatan baik tanpa ketulusan seperti seorang pengembara yang
membawa kendi air dengan kotoran di dalamnya. Membawa kendi itu memberatkannya
dan tidak memberinya keuntungan.
·
Kata-kata tetap menjadi budak bagimu, tetapi begitu ia
meninggalkan mulutmu, kau menjadi budaknya.
·
Waktu ibarat pedang. Jika tidak dapat menggunakannya dengan benar,
ia akan memotong kita.
·
Aneh sekali! Kau kehilangan sedikit saja dari milikmu kau
menangis. Tetapi kau menyia-nyiakannya seluruh hidupmu, dan kau tertawa.
·
Setetes air mencair ke dalam lautan. Semua orang dapat melihatnya.
Tetapi lautan yang menyerap ke dalam setetes air, jarang yang dapat
mengikutinya.
·
Selama manusia mengkhawatirkan kapan ia akan mati, dan mengakui
apa yang ada padanya adalah miliknya, segala pekerjaan sang Guru tidak berarti.
Ketika kecintaan pada makhluk ‘aku’ dan apa yang dimiliknya mati, maka
pekerjaan sang Guru selesai.
·
Aku tidak mengutip dari kitab suci. Aku hanya melihat apa yang
kulihat.
·
Ayo kita hanyutkan diri kita di samudra ketiadaan dan muncul lagi
berjubah pakaian keberadaan ilahi.
·
Manusia yang sesungguhnya adalah ia yang takut akan kematian
hatinya daripada kematian raganya.
·
Ketika kau tidak memiliki pengetahuan, seseorang akan membawakanmu
tanah dank au percaya bahwa itu adalah emas.
· Salah satu dari obat yang paling manjur adalah doa yang tidak pernah putus.
Hal – Hal Terbaik (1)
Hal – Hal Terbaik (2)
- · Hal terbaik yang kau kerjakan ketika membaca Al-Quran adalah menghadirkan hati dan pikiranmu supaya dapat merenungkan dan mengerti seolah Allah secara pribadi menyampaikannya padamu.· Hal terbaik untuk dilakukan selama sepuluh hari terakhir pada malam bulan Ramadan adalah tinggal dimasjid dan jadwalkan kegiatan itu tanpa tercampur dengan kegiatan lainnya dan menjadi tidak khusyuk.· Hal terbaik jika suadaramu sakit atau wafat adalah mengunjunginya, hadiri pemakamannya, dan utamakan ini diatas ibadah wajib pribadimu atau kegiatan social lainnya.· Hal terbaik ketika musibah terjadi padamu atau orang-orang disekitarmu adalah lakukan kewajibanmu yaitu bersabar sambil terus membantu mereka dan tidak meninggalkan mereka. Orang-orang yang beriman yang membantu orang-orang yang terkena musibah lebih baik daripada orang-orang beriman yang tidak membantu dan tidak merasa terusik karenanya.· Dan cara terbaik untuk membantu mereka adalah melakukan apa pun yang baik untuk mereka, itu lebih baik daripada menutup diri dari mereka. Bagaimanapun, jika kau tahu bahwa menolong mereka akan mengurangi penderitaan mereka, lebih baik daripada meninggalkan mereka.· Jadi, hal terbaik yang kau lakukan dalam segala keadaan adalah apa pun yang menyenangkan Allah ketika itu dan keadaan itu dan pusatkanlah perhatian pada kewajiban utama ketika itu. Lakukan apapun yang penting dan perlu untuk mengatasi bencana itu.· Hal yang paling penting bukanlah benda.
Lima Tata Krama ketika
Belajar :
1. Bertanyalah dengan cara
yang baik,
2. Diamlah dan menyimak
dengan baik,
3. Mengerti dengan baik,
4. Menghafalnya,
5. Ajarkan ilmu yang kau
peroleh.
·
Ini buah dari belajar, praktikkan apa yang telah kau pelajari dan
jangan berlebihan.
·
Sesungguhnya ada ruang kosong didalam hati yang tidak dapat di
hilangkan kecuali oleh Allah Subhanahuwa ta’ala.
·
Ada kesedihan yang tidak bisa dihilangkan kecuali dengan
kebahagiaan karena mengenal Allah Subhanahuwa ta’ala dan jujur terhadap-Nya.
·
Ada kekosongan yang tidak dapat diisi kecuali dengan mencintai-Nya
dan dengan menghadapkan wajah kita kepada-Nya dan selalu mengingat-Nya.
·
Dan jika seseorang diberikan dunia dan seisi, tetap tidak akan
bisa mengisi kekosongan itu.
·
Setiap cinta yang mengakibatkan jauh dari cinta-Nya adalah
hukuman, hanya cinta yang membawa kita ada cinta-Nya, itulah cinta sejati.
·
Sesungguhnya apa pun yang hilang dari seorang hamba Allah akan
diganti, tetapi ketika ia kehilangan Allah, tidak aka nada yang bisa
menggantikan-Nya.
Cinta Allah
Ibnu Qayyim mengatakan
bahwa ada 10 hal yang bisa membuat kita dicintai Allah.
1.
Membaca Al-Quran dengan perenungannya dan pengertian akan
maknanya.
2.
Mencari kedekatan pada Allah dengan cara melakukan kegiatan social
di samping melaksanakan ibadah wajib, karena itu semua membawa kita ke tingkat
cinta yang tertinggi.
3.
Mengingat Allah pada kesempatan apa pun pada waktumu sendiri,
dengan hati ataupun perbuatan.
4.
Mengutamakan apa yang di cintai-Nya daripada apa yang kau cintai
ketika keinginanmu begitu kuat.
5.
Biarkan hatimu mengingat Nama-nama-Nya dan Atribut-atribut-Nya.
6.
Renungkan begitu banyaknya kebaikan dan berkah Allah baik yang
tampak maupun yang tidak, karena itu membawa kepada cinta-Nya.
7.
Lembutkan hatimu ketika Shalat.
8.
Sendiri bersama-Nya ketika ia turun pada sepertiga terakhir malam.
Dan ini artinya memohon pada-Nya, mengucapkan firman-firman-Nya, berdiri dengan
segala ketulusan dan penyerahan, lalu mengakhirinya dengan permohonan ampun
pada-Nya.
9.
Duduk bersama dengan mereka yang mencintai Allah dengan tulus.
10. Menjauhi segala hal yang
menciptakan penghalang antara hatimu dan Allah.
·
Duduk bersama orang-orang yang dapat menghilangkan ego dan
kecongkakan dari hatimu.
·
Ketika Allah menganugerahi Nabi Yusuf a.s. ketampanan paras, itu
membuatnya masuk penjara. Tetapi ketika Allah menganugerahinya
pengetahuan(ketika ia menafsirkan mimpi Raja) hal itu tidak saja
mengeluarkannya dari penjara, tetapi juga menaikkan derajat sosialnya. Hal itu
jelas memperlihatkan kepada kita kebaikan dari ilmu pengetahuan, dan keindahan
raga tidak berarti apa pun.
·
Hati seperti burung: cinta adalah kepalanya kedua sayapnya adalah
harapan dan ketakutan.
·
Selama seseorang berada di jalan yang benar, ia tidak perlu peduli
kepada celaan orang-orang yang senang mencari kesalahan orang lain.
·
Tidak ada gunanya mencapai keyakinan dan kepastian selain dari
Al-Quran.
·
Nabi Muhammad Saw. Menggabungkan takut kepada Allah Swt. Dan sifat
yang baik karena takut kepada Allah Swt. Memperbaiki hubungan antara hamba dan
Tuhannya, dan sifat yang baik memperbaiki hubungan antara hamba dan
ciptaan-Nya. Jadi, takut terhadap Allah Swt. Membawa kasih sayang Allah Swt.
Padanya, dan sifat yang baik mengundang kasih sayang sesama manusia kepadanya.
Dikutip : Buku The Great Wisdom from The Great Thinkers
0 komentar:
Post a Comment