Inspirasi : Sang Penggerak dari Desa
Kesederhanaan di balik Sebuah Kesempurnaan
Suatu kebanggaan bisa mempunyai teman sepertimu. Penampilanmu
yang sederhana berbanding terbalik dengan pemikiranmu yang luar biasa. Ya itulah
temanku namanya “Sahrul Musyafa”.
Sekilas orangnnya sedikit humoris dan begitu cepat
bisa bergaul dengan siapa saja yang pernah dekat dengannya, memang sudah
terlihat karakter Sanguinis dalam kepribadiannya. Namun siapa sangka kepeduliannya
terhadap masyarakat sekitar patut di acungi jempol, berkat sentuhan dari
pemikiran jeniusnya, ia bisa membantu teman-teman di desanya untuk mulai
bergerak, berbagi pemikiran dan berbagi pengetahuan dengan mereka untuk tidak
ketinggalan informasi ataupun pengetahuan di tengah cepatnya perputaran di era
zaman tehnologi seperti ini.
Lama tidak bisa bertatap muka dengannya, namun
berhembus kabar, kini Ia sudah sukses membangun warung kopi dirumahnya yang
mana ia dijadikan wadah para pemuda didesa itu untuk sekedar berkumpul dan
sharing-sharing tentang perkembangan-perkembangan di saat ini.
Entah kenapa merasa terpanggil untuk menceritakan
sosok dari kesederhanaanya, setelah sempat tegur sapa di sosial media, yang
membuatku begitu tersentuh untuk mengabadikannya.
Kata-katanya begitu sederhana layaknya penampilannya, namun mempunyai makna dan arti yang begitu mendalam jika kita cermati dan pahami.
Tidak begitu kaget dengan perubahannya yang
sekarang, karena ketika masih duduk dibangku perkuliahan dulu sudah terlihat
dari pemikirannya yang kreatif namun dibarengi dengan tindak nyata dari
perilakunya.
Masih teringat kala itu ketika kita masih berada
dalam satu organisasi dibawah naungan “Student Company” dari ide
cemerlangnya ia berhasil membuat “Dasi yang tanpa Tali“ dan meyakinkan para
juri untuk memilih produknya dengan video singkat dibawah ini,
Namun seiring perjalanan, aku mengundurkan diri dari
organisasi tersebut karena adanya perbedaan visi, namun ia tetap keukeuh
melanjutkannya sampai selesai yang mana membawa keberhasilan tersendiri bagi
organisasi semi perusahaan kecil tersebut, dengan berhasil membagikan deviden
kepada para pemegang saham organisasinya sebesar 5 %.
Sebenarnya masih banyak lagi yang mau diceritakan,
namun tak cukup rasanya untuk menuangkan pemikiran beliau kedalam
halaman-halaman kecil ini.
Satu harapan dariku, semoga tidak lupa denganku
teman seperjuanganmu waktu dikampus dulu. Semoga tetap menjadi inspirasi
temen-temen sekitar, khususnya aku.
Ditunggu cerita-cerita keberhasilanmu, wahaii temanku …
!!!! J
(a.r/red)
0 komentar:
Post a Comment