SHALAT TAHAJUD DAN KEISTIMEWAANNYA
SHALAT TAHAJUD DAN KEISTIMEWAANNYA
(Niat, Waktu, Tatacara, Doa, Tips dan Keutamaannya)
(Niat, Waktu, Tatacara, Doa, Tips dan Keutamaannya)
Pengertian
Shalat tahajud adalah
shalat sunah yang di lakukan pada malam hari setelah melaksanakan shalat isya’
dan setelah bangun dari tidur. Sebab, istilah tahajud berasal dari kata “tahajjada”
yang berarti bangun tidur dengan berat, sehingga syarat melakukan shalat
tahajud menurut mayoritas ulama harus tidur terlebih dahulu.
Waktu Pelaksanaan
- Sangat Utama, yaitu sepertiga malam pertama, waktunya setelah isya’ hingga pukul 23.00
- Lebih Utama, yaitu sepertiga malam kedua, waktunya sekitar pukul 23.00 sampai dengan pukul 01.00
- Paling Utama, yaitu sepertiga malam ketiga, waktunya sekitar pukul 01.00 sampai datangnya waktu shalat Shubuh.
Lafadz
atau Niat Shalat Tahajud
أُصَلِّي سُنّةَ التَهَجُدِ رَكْعَتَيْنِ ِللَهِ تَعَاليَ
“Ushalli sunnatat Tahajjudi
rak’ataini Lillaahi Ta’ala”
Artinya
“Aku berniat shalat sunah tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala”
Do'a
setelah selesai Shalat Tahajud
اَللهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ.
وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَالِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ.
وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ.
وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ.
اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ
فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ.
اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Jumlah
Rakaat
Jumlah rakaat shalat
tahajud tidak terbatas. Hal ini sesuai dengan sabda Rasul SAW sebagaimana yang
di ceritakan oleh Samurah bin Jundab r.a., “Rasulullah
SAW menyuruh kami agar mendirikan shalat malam, sedikit maupun banyak, dan
(beliau juga menyuruh kami) agar menjadikan akhir dari semua itu adalah witir”
(HR. Ath-Thabrani dan Al-Bazzar)
Dalam hadits yang lain
sebagaimana diceritakan dari Ibnu Abbas r.a., ia berkata, “Shalat Nabi SAW banyaknya 13 rakaat, yakni shalat malam.” (HR.
Bukhari)
Dari Aisyah r.a.,
berkata,” Nabi biasa melakukan shalat
malam 13 rakaat, termasuk witir dan shalat fajar dua rakaat .” (HR.
Bukhari)
Lalu bagaimana
cara mengerjakan shalat tahajud dengan
jumlah rakaat itu ? apakah dua rakaat-rakaat atau empat rakaat-rakaat ?
mengenai hal ini, Rasul SAW bersabda,
“Shalat malam itu dua (rakaat), dua (rakaat), apabila salah seorang diantara
kalian khawatir akan masuknya waktu shubuh, maka berwitirlah satu rakaat saja.”
(HR. Mutafaq ‘alaih)
Keutamaan
Shalat Tahajud
Shalat tahajud memiliki
keutamaan luar biasa, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barangsiapa mengerjakan shalat tahajud dengan sebaik-baiknya, dan
dengan tertib yang baik, maka Allah SWT akan memberikan Sembilan jenis
kemuliaan, yaitu lima macam dunia dan empat macam kemuliaan di akhirat.”
-
Kemuliaan
di Dunia
1. Allah
SWT akan memelihara umatnya dari segala macam bencana.
2. Tanda
ketaatannya akan terlihat di wajahnya.
3. Akan
dicintai oleh hamba-hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh semua manusia.
4. Lidahnya
akan mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
5. Akan
dijadikan sebagai orang bijaksana dan diberi pemahaman dalam agama.
-
Kemuliaan
di Akhirat
1. Wajahnya
berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan.
2. Akan
mendapat keringanan ketika dihisab.
3. Ketika
menyebrangi jembatan Shirathal Mustaqim,
ia bisa melakukannya dengan cepat, seperti halilintar yang menyambar.
4. Catatan
amalnya akan diberikan ditangan kanan.
Tips
Shalat Tahajud
- Sebelum tidur hendaklah berniat akan bangun malam dan mendirikan shalat tahajud, ini penting karena meskipun terus tertidur sampai shubuh, kita akan tetap mendapatkan pahala shalat tahaju yang telah diniatkan itu, sesuai dengan sabda Nabi SAW, “Barangsiapa yang mendatangi tempat tidurnya (hendak tidur) sedang ia berniat akan bangun menegakkan shalat malam lalu ia ketiduran (karena kantuk berat yang tak tertahankan) hingga pagi, maka telah dituliskan baginya apa yang diniatkannya dan tidurnya itu dianggap sebagai sedekah (hadiah) dari Tuhannya.” (HR. An-Nasai dari Abu Darda).
- Menyapu muka setelah bangun tidur, kemudian bersiwak dan menengadah ke langit, untuk menyaksikan keagungan Allah SWT, dengan berdoa “ Laa ilaaha illaa anta, subhbhaanaka astaghfiruka lidzambii wa’as’aluka rahmatak, Allaahumma zidnii ‘ilmaw walaa tuzigh qalbi ba’da idz hadaitanii wahab lii mil ladunka rahmatan innaka antal wahhaab, Al-hamdu lillaahil-ladzi ahyaanaa ba’da ma amaatana wa’ilaihin-nusyuur.
- Berwudhu’, amalan-amalan yang telah dijelaskan diatas mengikuti sunah Nabi SAW, sebagaimana tertuang dalam sebuah hadis yang diceritakan oleh Ibnu Abbas r.a., etc
- Membangunkan anggota keluarga untuk bersama-sama mendirikan shalat. Hal ini diajarkan oleh Nabi SAW melalui sabdanya, “Apabila seseorang membangunkan keluarganya dimalam hari, lalu keduanya menegakkan shalat atau shalat sendirian dua rakaat, maka ditulislah ia kedalam golongan orang-orang yang ingat kepada Allah.” (HR. Bukhari)
- Tidak memberatkan diri dalam melakukan shalat malam. Hal ini pernah terjadi pada masa Nabi SAW. Ketika itu, beliau melihat tali telentang diantara dua tiang didalam masjid. Ternyata tali itu adalah milik Zainab. Zainab memanfaatkan tali tersebut untuk bersandar apabila ia merasa amat letih ketika shalat. Sontak Nabi SAW melarang menggunakan tali itu. Beliau justru memerintahkan agar duduk apabila telah merasa lelah dan penat.
Dikutip
dari : Buku “ Dahsyatnya Shalat Fardhu & Sunah, Rahasia meraih sukes, kaya
dan Bahagia “ Karya : H. Amirulloh Syarbini, M..Ag & KH. M.Sabron Zayyan,
MA ( Ruang Kata )